Kongkowkuy – Akhir-akhir ini resesi kerap jadi pembicaraan, ditambah setelah Bank Dunia mengatakan prediksinya jika di tahun 2023 mayoritas negara di dunia akan terimbas oleh krisis ekonomi.
Beberapa dari kita kemungkinan sudah tidak asing dengar kata resesi ini, tetapi sebetulnya apakah arti dari resesi. Ingin tahu apakah arti resesi?
Baca penjelasan selengkapnya berikut ini.
Resesi adalah pengurangan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berjalan sepanjang beberapa bulan atau bahkan juga sekian tahun.
Resesi dipandang seperti sisi tidak terhindarkan dari transisi usaha yang terjadi dalam ekonomi satu negara.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam situs resminya menerangkan resesi adalah satu keadaan di mana ekonomi satu negara sedang memburuk.
Itu terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran bertambah, atau kemajuan ekonomi riil bernilai negatif sepanjang dua kuartal berturut-turut.
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan resesi, yaitu:
- Produksi dan konsumsi yang tidak seimbang
- Utang yang berlebihan
- Penggelembungan aset
- Inflasi
- Deflasi
Dampak Resesi
Terjadinya resesi ekonomi memberikan sejumlah dampak, diantaranya:
- Perlambatan ekonomi yang membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi.
- Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.
- Ekonomi yang semakin sulit berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena akan lebih selektif menggunakan uang dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.