Achmad Hisyam Tolle, mantan pemain PSM Makassar, kini menjadi sorotan publik bukan karena prestasi sepak bola, namun karena terlibat dalam kasus kriminal. Tolle ditangkap oleh polisi karena kasus penusukan yang dilakukannya kepada satpam di Makassar.
Peristiwa ini memunculkan banyak pertanyaan dan kehebohan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Bukan hanya karena kasus yang menimpa Tolle, namun juga karena pemain bengal ini sudah pernah terlibat dalam beberapa kasus kriminal sebelumnya.
Kasus pertama yang dilakukan oleh Tolle terjadi pada tahun 2015, ketika ia melakukan pelanggaran brutal terhadap Zulham Zamrun yang membuatnya mengalami cedera ACL parah. Tidak hanya itu, pada tahun 2019 Tolle juga terlibat dalam kasus tindakan tidak sportif ketika ia melakukan tendangan kungfu dan mengancam seorang wartawan.
Akibat dari tindakannya tersebut, Tolle mendapatkan sanksi pembekuan bermain selama lima tahun. Namun, itu tidak mematahkan semangatnya untuk terus bermain sepak bola dan ia pernah membela beberapa klub lain seperti Persiba Balikpapan, PSS Sleman, Borneo FC, Mitra Kukar, dan lain-lain. Pada tahun 2020, Tolle tercatat membela PSIM Yogyakarta sebelum akhirnya tidak pernah bermain lagi untuk klub profesional Liga 1.
Kasus kriminal yang menimpa mantan pemain PSM Makassar ini memberikan peringatan bagi para pemain sepak bola untuk selalu menjaga perilaku dan tindakan di luar lapangan. Dalam dunia sepak bola, pemain bukan hanya dihargai karena prestasi di atas lapangan, tetapi juga sebagai sosok yang dijunjung tinggi dalam tindakan dan perilakunya di luar lapangan.
Dengan kasus ini, diharapkan juga akan mendorong pengurus klub dan PSSI untuk lebih serius dalam mengawasi para pemain yang diandalkan untuk membela klub dan negara di pentas internasional. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu memperhatikan tindakan dan perilaku di luar lapangan agar sepak bola Indonesia semakin maju dan dihormati di mata dunia.
