Video Viral Pasangan Selingkuh yang menunjukkan penggerebekan oknum polisi bersama seorang wanita tanpa busana dalam kamar hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah memicu kontroversi dan kehebohan di kalangan masyarakat. Oknum polisi tersebut diduga berinisial Bripka DM, yang merupakan anggota provost di Subbid Provos Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara atau Bidpropam Polda Sultra. Sementara itu, wanita yang diduga selingkuh dengan DM adalah N, istri dari D.
Penggerebekan tersebut dilakukan oleh suami kedua N, D, beserta keluarga dan teman-temannya pada Jumat malam sekitar pukul 20.00 WITA di Hotel Plaza Kubra. Mereka mendobrak masuk ke dalam kamar hotel dan menemukan pasangan selingkuh itu nyaris tanpa busana. Dalam video viral tersebut, N hanya meringkuk di atas ranjang menutupi tubuhnya dengan seprei berwarna putih, sedangkan DM yang sudah tanpa pakaian mencoba mengamankan diri ke dalam kamar mandi.
Detik-detik penggerebekan itu terekam dalam video dan menunjukkan ketegangan yang sangat tinggi. Beberapa pria menarik DM dari dalam kamar mandi dan menghajarnya, sementara sejumlah pria lainnya melerai aksi tersebut dengan melindungi tubuh DM yang meringkuk di depan pintu kamar mandi. Selain teriakan pria dan wanita, terdengar pula tangis anak kecil yang diduga adalah buah hati dari pasangan suami istri D dan N.
Keluarga dan teman-teman dari D dan N meluapkan kemarahan dan kekecewaan mereka atas perbuatan DM dengan menggunakan kata-kata kasar dan caci maki. Dalam video tersebut, terdengar suara tangisan dari sejumlah wanita, sementara seorang pria mengambil handuk putih untuk menutupi bagian tubuh sensitif DM yang tersorot kamera.
Peristiwa ini menghebohkan masyarakat dan menjadi viral di media sosial. Beberapa media memberitakan peristiwa ini dengan judul yang mencolok untuk menarik perhatian pembaca. Namun, sebaiknya kita tidak terlalu memperdulikan sensasionalisme dan berfokus pada masalah yang mendasar. Tindakan perselingkuhan memang tidak dibenarkan, apalagi jika dilakukan oleh seorang oknum polisi yang seharusnya memberikan contoh dan teladan bagi masyarakat.
Namun, tindakan penggerebekan yang dilakukan oleh D dan keluarganya juga tidak bisa disetujui, karena dapat menimbulkan kerusuhan dan kekerasan yang lebih besar. Sebaiknya, jika ada masalah rumah tangga, selesaikan dengan cara yang lebih bijak dan dewasa, dan tidak perlu mengorbankan kemanusiaan orang lain.
Kisah ini memang menjadi viral dan menghebohkan publik. Pasangan selingkuh yang digerebek tanpa busana di kamar hotel menimbulkan kegemparan di masyarakat. Namun, seharusnya kita tidak semata-mata mengecam dan menyalahkan pasangan selingkuh tersebut.
Kita seharusnya lebih fokus pada aspek moralitas dan etika sebagai warga negara yang baik. Selingkuh dalam pernikahan memang merupakan suatu tindakan yang salah dan merugikan pihak lain. Namun, tindakan yang dilakukan oleh suami dari wanita selingkuhan, yakni menggerebek pasangan selingkuh tanpa busana di kamar hotel, juga tidak pantas dilakukan.
Penggerebekan seperti ini justru melanggar hak privasi pasangan selingkuh dan merugikan keluarga serta anak-anak yang terlibat. Penggerebekan juga dapat menimbulkan masalah hukum dan pelanggaran hak asasi manusia.
Sebagai warga negara yang baik, kita seharusnya mematuhi hukum dan tidak melakukan tindakan yang merugikan pihak lain. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi di masa depan dan kita sebagai masyarakat harus mengedepankan moralitas serta etika dalam bertindak.
Kita juga harus menghargai privasi orang lain dan tidak sembarangan menyebarkan informasi atau video yang merugikan pihak lain. Mari bersama-sama menjaga ketertiban dan kesusilaan sebagai warga negara yang baik dan beradab.
